Setiap orang yang hidup di dunia ini tidak terlepas dari yang namanya masalah. Masalah tersebut terus datang silih berganti seolah olah tidak pernah ada habisnya. Mengeluh dan menunggu saja tidak akan dapat menyelesaikannya. Anda perlu bertindak dan memutuskan sesuatu untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut.
Keputusan yang anda buat pasti akan menentukan bagaimana masalah tersebut terselesaikan.
Memang, bahwa ada masalah yang hanya dapat diselesaikan dengan hanya menunggu, tapi itu hanya beberapa saja. Dan itupun juga membutuhkan suatu keputusan sebelum anda menunggu masalah tersebut terselesaikan.
Berbicara tentang masalah, saya jadi teringat sebuah cerita yang melibatkan tokoh cendekiawan di negeri ini, beliau adalah KH Abdurrahman Wahid, yang akrab disapa Gus Dur. Suatu hari ada seseorang yang mengadukan suatu permasalahan kepada beliau, orang tersebut berkata " Gus, saya ini punya masalah sangat besar sekali". Kemudian Gus Dur Menyahut ucapan orang tersebut "Kira-kira masalah mu itu bisa diselesaikan nggak?", dan dengan spontan orang itu menjawab "Nggak bisa gus..". Lalu, dengan jawaban yang cukup sederhana pula Gus Dur menjawab "Ya sudah, nggak usah diselesaikan, lha wong gak bisa diselesaikan, gitu aja kok repot".
Dari contoh percakapan diatas kita tahu bahwa karakter orang tersebut menunjukkan sikapnya yang pesimis, dia berfikir bahwa masalah yang menyertainya tidak ada solusi.
Cerita orang kedua menunjukkan bahwa ia yakin bahwa masih ada penyelesaian dari suatu masalah, sebesar apapun masalah itu.
Dan sekarang yang menjadi pertanyaan,
Bagaimanakah cara menyelesaikan masalah agar cepat terselesaikan?
Jawabannya adalah anda harus mengambil keputusan yang baik dan benar.
Dan yang menjadi pertanyaan lagi,
Bagaimana cara mengambil keputusan yang baik dan benar?
Berikut skema pengambilan keputusan itu.
(dikutip dari e-book pendidikan remaja sebaya, palang merah indonesia)
Keputusan yang anda buat pasti akan menentukan bagaimana masalah tersebut terselesaikan.
Memang, bahwa ada masalah yang hanya dapat diselesaikan dengan hanya menunggu, tapi itu hanya beberapa saja. Dan itupun juga membutuhkan suatu keputusan sebelum anda menunggu masalah tersebut terselesaikan.
Berbicara tentang masalah, saya jadi teringat sebuah cerita yang melibatkan tokoh cendekiawan di negeri ini, beliau adalah KH Abdurrahman Wahid, yang akrab disapa Gus Dur. Suatu hari ada seseorang yang mengadukan suatu permasalahan kepada beliau, orang tersebut berkata " Gus, saya ini punya masalah sangat besar sekali". Kemudian Gus Dur Menyahut ucapan orang tersebut "Kira-kira masalah mu itu bisa diselesaikan nggak?", dan dengan spontan orang itu menjawab "Nggak bisa gus..". Lalu, dengan jawaban yang cukup sederhana pula Gus Dur menjawab "Ya sudah, nggak usah diselesaikan, lha wong gak bisa diselesaikan, gitu aja kok repot".
Dari contoh percakapan diatas kita tahu bahwa karakter orang tersebut menunjukkan sikapnya yang pesimis, dia berfikir bahwa masalah yang menyertainya tidak ada solusi.
Cerita tersebut berbeda dengan cerita yang kedua, ceritanya seperti ini.Suatu hari ada seseorang yang mengadukan suatu permasalahan kepada beliau, orang tersebut berkata " Gus, saya ini punya masalah sangat besar sekali". Kemudian Gus Dur Menyahut ucapan orang tersebut "Kira-kira masalah mu itu bisa diselesaikan nggak?", dan dengan spontan orang itu menjawab "Bisa gus..". Lalu, dengan jawaban yang cukup sederhana pula Gus Dur menjawab "Ya sudah, diselesaikan saja sana, lha wong bisa diselesaikan, gitu aja kok repot".
Cerita orang kedua menunjukkan bahwa ia yakin bahwa masih ada penyelesaian dari suatu masalah, sebesar apapun masalah itu.
Dan sekarang yang menjadi pertanyaan,
Bagaimanakah cara menyelesaikan masalah agar cepat terselesaikan?
Jawabannya adalah anda harus mengambil keputusan yang baik dan benar.
Dan yang menjadi pertanyaan lagi,
Bagaimana cara mengambil keputusan yang baik dan benar?
Berikut skema pengambilan keputusan itu.
(dikutip dari e-book pendidikan remaja sebaya, palang merah indonesia)
Hidup manusia terdiri atas pilihan-pilihan. Kita harus memilih di antara pilihan tersebut. Inilah yang dinamakan KEPUTUSAN.
Untuk mengambil keputusan yang baik, setiap orang seyogjanya menggunakan pendekatan 3T: Tinjauan, Telaah, Tindakan.
Untuk mengambil keputusan yang baik, setiap orang seyogjanya menggunakan pendekatan 3T: Tinjauan, Telaah, Tindakan.
Mempelajari masalah atau persoalan ataupun kebutuhan mendesak dengan sebaik-baiknya dan kemudian menyusun daftar pilihan-pilihan yang tersedia.
Telaah:
Telaah:
Menimbang-nimbang untung rugi tiap-tiap pilihan. Perlu dicatat, hampir tidak ada pilihan yang bebas risiko. Meski begitu, bisa dipilih mana yang paling berdaya guna (mudah dilakukan) ataupun paling berhasil guna (yang memiliki hasil paling nyata) atau risikonya paling kecil.
Tindakan:
Tindakan:
Menentukan keputusan yang akan dipilih dan siap menerima risiko apa pun. Sebaiknya, tindakan ini diambil setelah dilakukan analisis yang mendalam.
3-T ini adalah proses berkesinambungan. Artinya, setelah selesai suatu tindakan diputuskan dan kemudian dilaksanakan, selanjutnya dilakukan evaluasi untuk melakukan Tinjauan, Telaah, dan Tindakan berikutnya. Demikian seterusnya sampai permasalahan tersebut benar-benar terpecahkan secara tuntas.
Apakah proses tersebut bisa dilakukan oleh setiap orang?
Jawabannya bisa. Namun juga perlu anda ketahui bahwa kualitas tinjauan, telaah dan tindakan yang anda miliki sangat menentukan bagaimana masalah tersebut terselesaikan.
Anda hanya perlu banyak berlatih untuk bisa meninjau, menelaah dan mengambil tindakan. Jika anda saat ini tengah menjalani studi di sebuah universitas, bergabunglah dengan organisasi-organisasi kemahasiswaan yang ada di kampus anda. Anda akan banyak belajar tentang bagaimana mengambil keputusan.
Oke sementara itu saja yang dapat saya bagi malam ini, dan semoga apapun masalah yang anda miliki cepat terselesaikan.
Demikian artikel kami tentang Cara Mengambil Keputusan yang Baik dan Benar
3-T ini adalah proses berkesinambungan. Artinya, setelah selesai suatu tindakan diputuskan dan kemudian dilaksanakan, selanjutnya dilakukan evaluasi untuk melakukan Tinjauan, Telaah, dan Tindakan berikutnya. Demikian seterusnya sampai permasalahan tersebut benar-benar terpecahkan secara tuntas.
Apakah proses tersebut bisa dilakukan oleh setiap orang?
Jawabannya bisa. Namun juga perlu anda ketahui bahwa kualitas tinjauan, telaah dan tindakan yang anda miliki sangat menentukan bagaimana masalah tersebut terselesaikan.
Anda hanya perlu banyak berlatih untuk bisa meninjau, menelaah dan mengambil tindakan. Jika anda saat ini tengah menjalani studi di sebuah universitas, bergabunglah dengan organisasi-organisasi kemahasiswaan yang ada di kampus anda. Anda akan banyak belajar tentang bagaimana mengambil keputusan.
Oke sementara itu saja yang dapat saya bagi malam ini, dan semoga apapun masalah yang anda miliki cepat terselesaikan.
Demikian artikel kami tentang Cara Mengambil Keputusan yang Baik dan Benar